Kab. Limapuluh Kota, (Sumbar)– Rizki Kurniawan Nakasri (RKN) Bakal Calon Bupati Limapuluh Kota 2024-2029 santer dikabarkan memilih Ferizal Ridwan sebagai bakal calon Wakil Bupatinya.
Partai pengusungnya Nasdem (5 kursi) dan PKB (3 kursi).
Walau deklarasi secara resmi belum digelar, namun biasanya desas-desus seringkali mengabarkan fakta di Limapuluh kota.
Jikalaulah benar RKN akhirnya memilih Ferizal Ridwan menjadi Wakilnya, di prediksi paslon ini akan menjadi penantang terkuat bagi Incumbent, tentunya tanpa bermaksud menafikan pasangan lainnya.
Di lansir dari data KPU, DPT Limapuluh Kota 2024 : 292.105 pemilih tersebar di 13 Kecamatan.
Berikut prediksi peta ceruk suara berdasarkan asal paslon, jika nantinya Pilkada 50 Kota 4 paslon ;
1. RKN-Ferizal Ridwan
Partai pengusung Nasdem (5) dan PKB(3).
Punya modal politik yang cukup mengakar,
Peta ceruk suara RKN-Ferizal mengakar di 3 Kecamatan ; Harau (41.030), Payakumbuh (27.657)dan Lareh Sago Halaban (29.855), Jumlah : 98.542.
Kapitalisasi suara di 3 Kecamatan mewakili 33.735% dari DPT Limapuluh Kota 2024, lalu sebanyak 67,265% tersebar di 10 Kecamatan lain, jumlah : 193,563 pemilih.
2. Safarudin-Darman (Incumbent) Partai pengusung Golkar (5) dan Demokrat (5).
Peta ceruk suara mereka berada di 4 Kecamatan ; Kecamatan Suliki (11.712), Gunuang Omeh (10.835), Bukit Barisan (18.302), Kecamatan Kapur IX (21.511), Jumlah : 62,360 Pemilih ; 21,35%.
3. Deni Asra – Riko Febrianto, Paslon ini di prediksi akan di usung Gerindra (4) dan PPP (3).
Peta ceruk suara ada di 2 Kecamatan : Mungka 20.406 dan Luak 21.334, Jumlah : 41,740 Pemilih : 14,35%.
4. Safni Sikumbang -Ahlul Badrito Resha Paslon Ini akan diusung PKS (5) – PDI-P (1) – Hanura (1).
Peta ceruk suara mereka ada di Kecamatan Akabiluru berjumlah 22.088 dan Guguak 27.728 atau Mungka : 49.816 : 17%.
Tersisa Pangkalan Koto Baru (22.002), Situjuah Limo nagari (17.645), Jumlah 39.647 Pemilih ; 13,57 %.
Modal sebagai Incumbent tentunya paslon (No.2) ini diunggulkan menang, namun sewaktu-waktu 3 paslon lain akan mengintip peluang, karena Elektabilitas Incumbent cukup bisa dikejar (dibawah 30% diberbagai Lembaga Survey).
Membaca peta Politik hari ini, Kapitalisasi dari kewilayahan tentu paslon RKN-Ferizal akan unggul?
Uniknya RKN dan Ferizal Ridwan sama-sama pernah menjabat Wakil Bupati pada era yang berbeda, RKN (2021-2024), sementara Ferizal : 2016-2021.
Saat menjabat Wakil Bupati pun kedua orang ini mendapatkan perlakuan yang sama oleh Bupatinya : sama-sama disisihkan?
Untuk kontestasi Pilkada 2024 yang akan dihelat pada 27 November mendatang, Paslon RKN-Ferizal Ridwan yang berpengalaman tentu berharap akan memenangkan Pilkada dan mengeliminir Incumbent, Wallahu ‘alam…!
Sinopsis Novel sengsara membawa nikmat, mengisahkan tentang Midun, seorang rakyat biasa yang baik budi pekertinya, perilakunya sopan dan santun, dan lemah lembut tutur katanya. Ia juga seorang yang pandai dalam ilmu silat. Tak heran, sosoknya amat disayangi dan dikagumi oleh warga sekampung.
Namun, kebaikannya justru menimbulkan kecemburuan di hati kacak, yang memiliki sifat yang berlainan dengan Midun. Kacak adalah seorang keturunan bangsawan kaya raya. Ia memiliki sifat congkak, kasar tutur katanya, pemarah, dan iri hati dengan apa yang Midun miliki.
Kacak sangat berambisi untuk melampaui Midun hingga membuatnya semakin gelap mata. Segala macam siasat buruk Kacak lakukan untuk mencemarkan nama baik Midun. Mulai dari menjebak, menyiksa, menfitnah bahkan hampir menghabisi nyawa Midun. Meski begitu, semua itu tidak berhasil sebab Midun mahir dalam bela diri. Tak lupa, berkat doa dari ayah dan guru silatnya.
Hingga suatu hari, siasat Kacak berhasil juga. Midun tertangkap dan masuk penjara atas perbuatan yang tidak pernah ia lakukan. Menjalani beratnya kehidupan di balik jeruji besi, hingga berjuang untuk tetap hidup, ia lalui dengan tabah dan berani. Hingga berharap suatu hari dapat berakhir kesengsaraan ini.
Keberuntungan Midun ada di perantauan, hingga kesuksesannya di perantauan menjadi bekal untuk membangun kampung halaman, termasuk membantu kacak yang sedang kesusahan.
Di tahun 1991, kisah Midun diangkat ke layar kaca TVRI sebanyak 20+ episode dan Melegenda hingga saat ini.
Sengsara Membawa Nikmat (1929) merupakan salah satu mahakarya terbaik dari sastrawan termasyhur, Tulis Sutan Sati.
Uniknya, setiap karyanya mengangkat budaya Minangkabau, Sumatera Barat, yang tergambar jelas lewat latar ceritanya. Tidak hanya itu, novel ini menyiratkan banyak pesan moral yang dapat kamu jadikan nasihat hidup yang masih relevan hingga saat ini.
3 pesan moral sengsara membawa nikmat, pertama, perjalanan hidup Midun mengajarkan kita untuk senantiasa bersabar dalam menghadapi ujian dan cobaan yang terus hadir.
Kedua, novel ini menyadarkan kita bahwa penyakit hati, seperti iri, dengki, dan angkuh adalah salah satu hal yang dapat merusak hubungan antarmanusia. Terakhir, kita bisa belajar dari sifat Kacak. Pada akhirnya nafsu, kemarahan, dan emosi, hanya membawa kesulitan bagi hidup dan diri sendiri.
Tim
Tim Redaksi