Talaud, Lingkupperistiwa.com – Acara diawali dengan ceramah makna atau hikmah Halal Bi Halal oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kepulauan Talaud, Suratno, S.Ag.,M.M dilanjutkan sambutan Kapolres Kepulauan Talaud AKBP Arie Sulistyo Nugroho, S.I.K., M.H didampingi Ketua Bhayangkari Ny Hikma Arie Sulistyo Nugroho. Sabtu (19/4/2025).

 

 

” Kapolres Kepulauan Talaud di dampingi Istri dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur bisa menggelar acara ini, kepada semua yang hadir memberikan apresiasi serta reward diiringi ucapan Minal Aidil Walfa Idzin sembari berekspektasi semuanya mendapat keberkahan dari Tuhan Yang Maha Kuasa.

 

 

” Kami mengucapkan Minal Aidin Walfa Idzin, mohon maaf lahir dan batin. Apabila ada kekurangan dan kesalahan, kami sebagai manusia hal biasa, mohon dimaafkan, karena tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini,” katanya

 

 

” Pada kesempatan yang sama, AKBP Arie juga mengucapkan selamat menyambut dan merayakan Paskah kepada semua umat Kristen di Kabupaten Kepulauan Talaud, sambil menegaskan aparat Kapolisian senantiasa sigap menjaga kamtibmas yang kondusif termasuk perayaan hari besar keagamaan, ini tentunya menunjukan tingginya atensi, dedikasi dan toleransi yang dimiliki Kapolres bersama jajarannya.”ujarnya

 

 

Usai sambutan Kapolres, acara dilanjutkan dengan doa dan makan bersama serta ragam seremoni lainnya.

 

Nampak, suasana Halal Bihalal berlangsung penuh kehangatan, kekeluargaan dan nuansa kebersamaan.

 

 

Turut hadir, Pj Bupati diwakili Sekretaris Daerah, Dr. Yohanis Baptista Kristo Kamagi, A.P., M.Si, bersama Ibu. Dandim 1312/Talaud Letkol Inf Sigfried Wellem Panaha, S.Sos, bersama Ibu. Wakil Ketua PN Melonguane Nur’Ayin, SH. para PJU Polres Talaud, para Kapolsek, Ibu-Ibu Bhayangkari, tokoh agama, tokoh masyarakat dan tamu undangan lainnya.

 

Halal bihalal adalah tradisi silaturahmi dan saling bermaaf-maafan yang dilakukan setelah bulan Ramadan, khususnya saat Idul Fitri. Kata” halal bihalal” sendiri berasal dari bahasa Arab yang berarti “halal dengan halal” atau “suci dengan suci”, yang menggambarkan pembersihan hati dan hubungan antar sesama.

 

Lebih detail, halal bihalal merupakan kegiatan di mana umat Islam saling memohon maaf atas segala kesalahan dan kekhilafan yang pernah dilakukan selama satu tahun, baik yang disengaja maupun tidak.

 

Tradisi ini dilakukan untuk mempererat tali persaudaraan, menjaga keharmonisan, dan memperbarui hubungan yang mungkin terputus.

 

Halal bihalal bukan hanya sekedar ritual, tetapi juga merupakan bentuk implementasi dari nilai-nilai Islam yang menekankan pentingnya kebersihan hati, kerendahan hati, dan semangat persaudaraan.

 

Dalam konteks Indonesia, halal bihalal menjadi momen penting untuk bersilaturahmi dengan keluarga, kerabat, tetangga, dan rekan kerja.

 

Secara bahasa, kata “halal” berasal dari kata “halla” dalam bahasa Arab, yang memiliki beberapa makna, seperti benang kusut terurai, air keruh menjadi jernih, atau sesuatu yang dihalalkan.

 

Hal ini menggambarkan bahwa halal bihalal adalah sebuah proses untuk menghalalkan kembali segala kekusutan, kekeruhan, atau kesalahan yang pernah dilakukan, sehingga hubungan dapat kembali seperti semula. (FW)