Payakumbuh, Sumbar– Insiden yang dialami mantan Ketua DPRD 2019-2024, sekaligus Cawako Payakumbuh Supardi SH saat datang berkunjung ke Kelurahan Koto Panjang Dalam, Kecamatan Lampasi Tigo Nagari (Latina), Kota Payakumbuh, Minggu 15/9. Menyisakan penyesalan yang mendalam bagi masyarakat Lamposi.
Salah seorang Ninik mamak di Lamposi Tigo Nagori sangat menyesalkan hal itu terjadi. Sebab ini adalah bentuk perbuatan individu yang tidak mengerti hukum.
Bisa saja aksi ini masuk ke dalam ranah hukum yaitu perbuatan yang tidak menyenangkan atau pencemaran nama baik.
“Tidaklah elok seorang yng notabene adalah Ninik mamak melakukan perbuatan demikian. Itupun di hadapan khalayak banyak. Padahal kehadiran Supardi atas permohonan/undangan masyarakat, selaku ketua DPRD pada waktu lalu”, ujarnya.
Insiden yang terjadi dilapangan tersebut seakan akan tak ubahnya seperti aksi premanisme dan berlakunya hukum rimba. Sedangkan negeri kita adalah negeri beradat dan menjunjung sopan santun.
Kita sangat menyayangkan hal ini terjadi terlepas dari pada alasan oknum Ninik mamak yang melakukan perbuatan tersebut. Rasanya urusan pribadi tidaklah pantas di umbar di khayalak orang banyak .
“Kami atas nama Ninik mamak Lamposi Tigo Nagori dengan ini memohon maaf atas insiden yang berlaku pada Minggu kemaren. Perbuatan oknum pelaku terlepas dari pada kami secara keseluruhan”, ujar Ninik mamak ini didampingi 2 Ninik mamak lainnya.
Kami mengapresiasi inisiatif bapak Supardi dalam meneliti serta mengembangkan potensi cagar budaya yang ada di kampung kami. Terutama adanya penemuan Situs Menhir dan kompleks kuburan keramat para ulama ulama terdahulu.
Salah seorang tokoh masyarakat anak Nagori Koto Panjang Dalam juga memohon maaf atas insiden yang menimpa Supardi.
“Kami atas nama pemuda dan tokoh masyarakat Koto Panjang Dalam sangat menyayangkan hal ini terjadi. Perbuatan yang dilakukan oknum Ninik mamak tersebut tidaklah pantas dilakukan”, ujarnya.
Deddy haryanto Koordinator relawan tim pemenangan SUPARDI-TRI saat di konfirmasi media ini mengatakan, kami berkunjung ke latina (koto panjang) dalam rangka ziarah ke makam-makam keramat. Yang mana makam tersebut sudah tidak terawat dengan baik. Kami hadir dengan pakar sejarah dan rombongan dari padang.
“Ada 2 makam keramat yang kami datangi, di samping rombongan dari padang juga ada bapak supardi mantan ketua DPRD provinsi sumatera barat serta kita juga di dampingi oleh masyarakat koto panjang. Terakhir Kami ziarah ke makam ulama di koto panjang dalam. (makam syeh malin putiah). Disaat kami berbincang-bincang dengan anak dari alm Syeh Malin Putiah kami di kagetkan dengan kedatangan oknum masyarakat koto panjang dalam tersebut.” ujar Deddy.
Lanjutnya, Deddy mengatakan mereka datang dengan membabi buta berteriak-teriak untuk menyuruh kami meninggalkan lokasi. Sampai oknum ini mengeluarkan golok yang di ambil di dalam jok motornya. Kayaknya oknum ini sudah mempersiapkan senjata tajam ini untuk mengusir kami. Selidik punya selidik ternyata dua orang oknum ini adalah tim sukses dari salah satu calon yang ikut pilkada di kota payakumbuh. Diduga setelah kejadian itu mereka melakukan rapat di salah satu rumah petinggi tim pemenangan salah satu calon.
“Kami mengklarifikasi tidak benar masyarakat Koto Panjang Dalam, Kecamatan LATINA mengusir kami, cuma oknum yang berdua itu yang tampil, sempat keluar dari mulut oknum ini mengancam bapak supardi dan saya sendiri. Malahan oknum ini mengancam pribadi saya dengan menyebut kalau anda tidak senang silakan tandai wajah saya dan dia menyebut nama (nama saya jimmi),” pungkas Kordinator tim relawan pemenangan Supardi-Tri.
Tim
Tim Redaksi